Mungkin kalian akan bertanya-tanya kenapa saya mereview Anime yang sudah tamat 2 tahun lalu ini. Tetapi sebelum itu, saya ingin menjelaskan kalau saya dapat request dari salah satu teman saya di Kaskus untuk mereview anime-anime jadul. Tetapi karena saya kurang begitu suka dengan anime jadul. Jadi saya putuskan kedepannya mungkin saya akan mereview beberapa anime keluaran tahun 2008 hingga sekarang saja. Mungkin.
Dan pilihan pertama saya jaduh kepada "Charlotte". Ya, sebuah anime yang tayang di tahun 2015 ini sempat membuat hype karena sebuah nama besar tertulis dengan jelas di bagian staff. Siapa lagi kalau bukan Jun Maeda dan Key.
Notice: Postingan ini mungkin saja mengandung spoiler. Lanjutkan membaca bila anda tidak terlalu mempermasalahkannya.
Banyak yang mengira anime ini akan mirip dengan Angel Beats, karena aura Angel Beats memang terpancar kuat di anime ini. Mulai dari beberapa staffnya yang sama dengan yang mengerjakan Angel Beats, penyanyi lagu opening dan ending yang sama dengan Angel Beats, bahkan beberapa clue di dalam animenya sendiri. Tetapi apakah benar mirip?
Charlotte sendiri bercerita tentang kehidupan anak-anak yang mempunyai kekuatan supernatural yang bisa berkembang ketika mereka menginjak masa pubertas. Seorang siswa bernama Otosaka Yuu memiliki kemampuan untuk mengambil alih tubuh seseorang selama 5 detik. Yuu menggunakan kemampuannya tersebut untuk melakukan hal-hal jahat demi bisa masuk ke SMA terbaik. Namun sayangnya, tak lama setelah masuk SMA, Yuu tertangkap basah oleh ketua OSIS dari Akademi Hoshinoumi yaitu Tomori Nao. Dan Yuu dipaksa untuk pindah ke akademi tersebut. Di sana, ia dan anggota OSIS lainnya membantu siswa yang kesulitan dalam mengendalikan kemampuannya.
Bukan anime supernatural biasa
Bisa dibilang tema kekuatan supernatural sudah sangat mainstream di dunia anime. Tetapi menurut saya, Charlotte berhasil membungkusnya dengan hal berbeda. Kenapa? Karena walaupun anak-anak di dunia ini memiliki kekuatan supernatural, kekuatan supernatural mereka masing-masing tak luput dari yang namanya kekurangan / kecacatan. Seperti misalnya Yuu saja. Yuu bisa mengambil alih tubuh seseorang, tetapi sayangnya hanya bisa bertahan selama 5 detik. Begitu pula dengan Nao yang bisa menghilangkan dirinya tetapi hanya untuk satu yang orang dipilihnya, sedangkan orang lain bisa melihatnya dengan normal.
Dan masih banyak lagi, intinya tak ada kemampuan yang sempurna di anime ini.
Cerita yang punya banyak potensi, tapi...
Beralih ke soal plot. Jujur, ketika project anime ini diumumkan saya sama sekali tak menaruh perhatian ke anime ini. Saya baru menaruh perhatian saya ketika tanggal tayangnya sudah dekat dan banyak juga yang memposting hal-hal berbau Charlotte di timeline saya. Dan ketika selesai menonton episode pertamanya, yang pertama kali ada dipikiran saya saat itu adalah "ini anime pasti bakalan bagus!"
Ya, kata-kata tersebut memang tidak salah. Karena saya yakin semua yang menonton Charlotte episode pertama kala itu pasti sangat berharap anime ini akan sebagus Angel Beats. Dan saya harus akui rasanya sudah lama sekali (waktu itu) saya tidak menonton anime yang bisa membuat saya sangat excited menunggu episode terbarunya muncul. Bahkan saya rela menunggu sekitar jam 1 pagi hanya untuk menonton anime ini lebih dulu agar terhindar dari spoiler dan juga karena ingin mendapatkan ketenangan dan feels ketika menontonnya.
Tetapi sayangnya, ketika anime ini sudah berjalan seiring waktu saya melihat dan mulai merasakan banyak potensi-potensi cerita yang tidak digali lebih dalam. Development karakter utama yang masih jauh dari kata bagus. Karakter-karakter pembantu yang kurang banyak dapat screentime. Komedi yang lucu tetapi sayangnya di ulang-ulang. Mulai banyak adegan yang di-rush di bagian akhir. Dan yang paling fatal adalah meninggalkan beberapa plot hole di endingnya.
Dan point ini akan saya bahas lagi di bagian kesimpulan.
Animasi level: P.A Works
Seperti biasa, P.A Works memang selalu mengerjakan garapan anime-nya dengan semaksimal yang mereka bisa. Dan hasilnya Charlotte bisa dikategorikan sebagai anime dengan visual yang cukup bagus. Berbagai pemandangan kota maupun langit-langit dengan penuh bintang-bitang bisa kita dapatkan di anime ini dengan mudahnya. Pewarnaan yang agak kontras di setiap objeknya juga menjadikannya cukup enak di pandang mata karena masih dalam tahap wajar dan tidak berlebihan. Berbagai ekspresi karakter, gerakan-gerakan cepat, dan juga efek-efek yang keluar saat seseorang mengeluarkan kemampuannya tergambarkan dengan cukup baik di sini.
Dan sebenarnya clip lagu pembukanya sendiri dibuat dengan begitu apik dan banyak menampilkan berbagai macam clue di dalamnya. Kalau kalian lihat dengan sekilas mata, kalian pasti akan menemukan banyak kata-kata random yang muncul dan hilang begitu cepatnya. Dan kata-kata tersebut memang berhubungan dengan animenya. Bahkan kalau kalian punya skill memprediksi yang bagus, kalian mungkin saja bisa menebak jalan cerita anime ini mau dibawa kemana hanya dengan bermodalkan lagu pembukanya.
Oh ya, jangan lupakan lirik lagunya. #ups
Musik jadi kelebihan di anime ini!
Lagu pembuka yang dibawakan oleh Lia dan lagu penutup oleh Aoi Tada mengingatkan kita dengan lagu pembuka dan penutup Angel Beats. 2 lagu yang menurut saya sangat bagus. Karena setiap kali menonton anime-nya saya tak pernah sekalipun melewati lagu pembuka dan juga penutupnya.
Dan kalau Angel Beats punya Girl Death Monster. Maka Charlotte punya ZHIEND. ZHIEND adalah sebuah band beraliran post-rock yang sangat disukai oleh kakaknya Nao. Dan yang menarik adalah pengisi suara dari vokalis ZHIEND adalah seiyuu yang sama dengan pengisi suara dari karakter Iwasawa Masami. Salah satu lagu yang paling banyak disukai saat itu adalah "Fallin'", yang lagunya terdengar sangat damai dan juga tenang.
Tak hanya ZHIEND, seiyuu Kurobane Yusa yaitu Uchida Maaya juga ikut menyumbangkan suaranya untuk menyanyikan lagu-lagu dari Yusa, yang dimana Yusa adalah seorang vokalis dari band How-Low-Hello. Masih kurang? Jangan lupakan Jun Maeda dan ANANT-GARDE EYES yang membuat soundtrack-soundtrack di anime ini. Dan lagu terakhir di episode final yang dinyanyikan oleh Anri Kumaki.
Saya rasa tak perlu diragukan lagu kualitas musik dan soundtrack di anime ini.
Tomori Nao!
Saya akan men-spotlight heroine utama di anime ini, Tomori Nao.
Sifat Nao memang berbanding terbalik dengan penampilannya. Dimata saya, Nao adalah seorang perempuan yang bersifat serius, sedikit dingin, cukup keras kepala, suka melakukan hal semaunya, dan suka menyiksa Takajou.
Yang membuatnya seperti ini tak lain karena masa lalunya yang suram dengan kakaknya. Untungnya Nao dibawa dan pindahkan oleh seseorang yang dipercayanya untuk bersekolah di Akademi Hoshinoumi.
Tetapi dibalik sifatnya yang seperti itu sebenarnya Nao adalah seorang yang sangat waifuable sekali. Di balik sifatnya yang serius sebenarnya Nao masih mempunyai sifat yang lucu, gampang exited dengan hal yang menarik perhatiannya, peduli dengan teman-temannya, dan juga setia! Setia di sini tentunya setia kepada Yuu.
Kesimpulan: bagus tapi tak sempurna
Ya, memang tak ada yang sempurna di dunia ini. Tetapi yang saya ingin tekankan di sini adalah hasil akhir atau eksekusi dari Charlotte itu sendiri. Pasti banyak yang merasa kecewa dengan cerita Charlotte di akhir karena terkesan sekali dipaksakan dan terlihat sekali kalau Charlotte ini tamat bagaikan dikejar-kejar setoran karena jumlah episodenya yang hanya 13 saja.
Hal itu memang benar. Karena di awal terkesan pace-nya sangat lambat sekali, sampai masuk ke episode 6 barulah terjadi sebuah konflik yang serius. Dan tau-tau ketika sudah menginjak episode 10 keatas kita seperti di ajak berlari estafet.
Tetapi sebelum kalian mengkritit seperti itu, saya ingin menyampaikan kalau script asli dari Charlotte ini aslinya memanglah panjang. Sayangnya Jun Maeda hanya diberi jatah 13 episode untuk merealisasikan ceritanya ke dalam bentuk anime. Bahkan seingat saya pihak P.A Works pernah menjelaskan betapa rumitnya memilih bagian cerita yang harus mereka ambil demi memotong durasi cerita agar muat di 13 episode saja.
Sayang sekali memang, mengingat Charlotte sebenarnya punya potensi yang sangat bagus apabila diberi lebih banyak episode. Paling tidak 22 episode saya rasa sudah lebih dari cukup untuk memperlihatkan kualitas asli dari cerita Charlotte ini. Dan saya juga yakin kalau jumlah episodenya lebih banyak, mungkin kita bisa melihat development karakter yang lebih kuat, bisa melihat lebih dalam tentang masa lalu masing-masing karakter, dan yang paling penting adalah mungkin saja bisa menghilangkan plot hole yang ditinggalkan oleh Charlotter di akhir cerita.
Bahkan kalau dibandingkan dengan seri-seri lain buatan Jun Maeda, Charlotte tak memberikan impact yang kuat terhadap penonton ketika ada feels moment datang. Karena ketika ada adegan yang sedih saya tak merasakan feels yang biasa saya rasakan ketika menonton karya Jun Maeda lainnnya.
Sekali lagi saya harus bilang kalau Charlotte adalah sebuah anime yang sebenarnya bagus tapi tak sesempurna karya-karya Maeda yang sebelumnya. Walaupun banyak kekurangan dalam anime ini, hal itu tidak menyulutkan hati saya buat tetap merekomendasikan kalian untunk menonton anime ini.
Anime ini cocok buat kalian yang suka dengan genre school di campur dengan bumbu supernatural dan juga di beri penyedap lain berupa komedi yang cukup kental. Dan tak lupa ada beberapa adegan romance yang akan kalian temukan di anime ini antara Yuu dan Nao.
Comments
Post a Comment