Skip to main content

[3 Eps Rule] Kobayashi-san Chi no Maid Dragon


Lanjut lagi dengan postingan 3 Eps Rule. Kali ini saya akan membahas sebuah anime yang dikerjakan oleh studio KyoAni di musim ini. Tak disangka KyoAni mengerjakan 1 project lagi, padahal seperti yang kita tahu kalau biasanya KyoAni akan beristirahat selama 1 musim setelah mengerjakan suatu project. Well, tapi siapa sih yang menolak menonton anime-nya KyoAni?

Kobayashi-san Chi no Maid Dragon merupakan manga karya Cool Kyoujinsha yang menceritakan tentang Kobayashi, seorang karyawati kantor yang pada suatu hari menyelamatkan nyawa Tohru, seorang naga. Naga tersebut lalu berubah menjadi seorang gadis maid cantik yang sangat ingin membalas budi pada Kobayashi. Awalnya Kobayashi menolak menerima Tohru, tapi akhirnya Kobayashi menerimanya. Dan dimulailah kehidupannya yang harus tinggal dengan seekor naga.

Memberikan impresi pertama yang kuat!

Pertama kali project-nya diumumkan, saya sama sekali tak tertarik ingin mengetahui lebih tentang anime ini. Malahan ketika melihat design karakter Tohru untuk pertama kali yang ada di benak saya adalah "Paling bakalan mirip MonMusu yang penuh fanservice". Ternyata pemikiran saya di counter dengan hebatnya.


Saya benar-benar lupa kalau ini tuh "anime KyoAni". Dan ujung-ujungnya saya tetap menontonnya apalagi alasannya kalau bukan karena "KyoAni". Berbicara tentang setting cerita, Kobayashi-san Chi no Maid Dragon punya setting yang cukup unik karena mengambil dari sudut pandang orang kantoran dan menggabungkannya dengan unsur fantasi.

Kita bisa melihat interaksi lucu antara manusia dengan naga jadi-jadian di sini. Tingkah laku Tohru yang hyperaktif, polos, dan tak mengerti apa-apa tentang pekerjannya juga ditambah dengan banyaknya reaction face dari Kobayashi, saya yakin bisa menjadi taya tarik dan membuat penonton tertawa. Lalu punya gaya animasi yang unik (akan di bahas nanti), para seiyuu baru tetapi punya performance yang bagus, lagu pembuka dari fhána yang eargasm pastinya bisa memberikan impresi pertama yang kuat untuk yang baru pertama kali menontonnya.

ANIMASI LEVEL: NICHIJOU DAN LUCKY STAR!!


Rasanya sudah lama sekali ya, tidak menonton anime KyoAni dengan gaya animasi yang mirip dengan Nichijou dan Lucky Star. Karena sudah beberapa tahun ini kita selalu disuguhkan animasi yang super duper bagus dan blink-blink ala KyoAni.

Ketika melihat animasinya untuk pertama kali saya langsung suka dan spontan bilang "ini baru anime!". Ya, benar-benar dibuat rindu dengan gaya animasi anime jadul seperti ini. Tetapi hebatnya, walaupun gaya animasinya terkesan sederhana, KyoAni tak lupa dengan detil dan halusnya pergerakan di animasinya. Sasuga!


Rasanya seperti melihat Nichijou dan Lucky Star versi tahun 2017 saja.

I bet. You can't resist how cute this kid!

Goyahlah jiwa mu, wahai para lolicon!!

Pembawaan cerita yang terkesan datar


Beberapa teman saya mengecap saya dengan sebutan "kyoani fags", ya saya mengakui kalau saya memang fanboy KyoAni. Tapi untungnya saya bukan fanboy buta yang tidak bisa melihat kekurangan anime-anime KyoAni yang saya tonton. Di Kobayashi-san Chi no Maid Dragon ini saya harus berkata jujur kalau pembawaan ceritanya terkesan amat datar, sedatar ekspresi Kobayashi mungkin. Dan hal-hal yang selama ini kita lihat di 3 episode pertama hanya sepenggalan cerita slice of life yang bahkan kita tak tahu ujungnya mau dibawa kemana.

Dan sebagian orang mungkin akan menganggap anime ini hanya menjual moe-moe saja. Walaupun begitu mari kita berdoa saja semoga beberapa episode kedepan anime ini ada perkembangan cerita dan akan menceritakan kisah masa lalunya Tohru yang terlihat serius itu.


Terlepas dari kekurangan yang saya sebutkan diatas, saya masih tetap merekomendasikan kalian untuk menonton anime ini. Walaupun tidak memiliki cerita yang terlalu bagus tetapi KyoAni berhasil membungkusnya dengan sesuatu yang bisa memancing orang-orang untuk menontonnya. Yaitu, punya gaya animasi yang sederhana tetapi tetap bagus dan detil, karakter yang likeable, ada chara loli pula, opening clip yang absurd dan lagunya yang enak didengar buat saya sudah bisa menutupi kekurangan tersebut.


Kalau kalian punya motto "anime kyoani wajib tonton" dan suka dengan anime-anime moe, pastinya tanpa membaca tulisan ini pun kalian akan menontonnya sampai tamat. Tapi bagi kalian yang masih ragu-ragu, mungkin kalian bisa menonton 3 episode pertamanya dahulu baru kalian putuskan apakah ingin melanjutkannya atau tidak.

Ngomong-ngomong, ada yang bisa menghitung berapa kali saya menyebut kata "KyoAni" di postingan ini?

Comments

Popular posts from this blog

[Review] Kimi no Na wa.

Sudah lebih dari 4 bulan kita mendengar hype dari film Kimi no Na wa setelah sukses mendapatkan segudang penghargaan baik di negeri asalnya maupun di luar negeri dan juga berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 19,9 milyar Yen atau sekitar 2,4 trilyun Rupiah sejak debutnya pada Agustus kemarin. Akhirnya kita bisa menontonnya secara langsung di Indonesia karena sekitar 2 minggu yang lalu CGV Blitz baru saja memberikan sebuah pengumuman yang sangat mengejutkan, yaitu ingin menayangkan Kimi no Na wa di Indonesia. Pastinya banyak sekali yang merasa senang karena bisa menonton karya Makoto Shinkai dari layar bioskop yang besar itu.

Ishida Shouya - Perjalanan Menebus Dosa

Beberapa pekan sudah terlewatkan semenjak penayangan perdana Koe no Katachi. Berbagai reaksi netizen terhadap filmnya cukup unik. Ada yang normal ada juga yang bikin geleng-geleng kepala. Mulai dari membahas suara "lucu" Nishimiya, siapa best girl -nya, sifat hypocrite Kawai, sampai ke paha Ueno. Ya, Paha!

[Review] Koe no Katachi

Satu lagi film layar lebar dari KyoAni yang paling ditunggu-tunggu akhirnya mendaratkan dirinya ke Indonesia setelah penayangan perdananya di Jepang, September tahun lalu. Berkat kerja sama Encore films dan CGV Blitz akhirnya Koe no Katachi bisa didatangkan ke Indonesia. Memang sangat disayangkan jadwal penayangan film ini di Indonesia terkesan terlambat, padahal di Jepang sendiri film ini berbarengan rilis dengan Kimi no Na wa. Dan rasanya alasan lain kenapa film ini terlambat masuk Indonesia adalah karena kalah hype dengan Kimi no Na wa. Mungkin orang-orang lebih mengenal Makoto Shinkai yang memang jelas-jelas sudah mempunyai nama ketimbang Ooima Yoshitoki.