Selesai menonton dan membuat review Love Live! Sunshine!!, sekarang giliran saya untuk mereview sebuah Anime garapan A-1 Pictures yang baru saja selesai saya tonton sore ini. Karena biasanya saya terlalu baik dalam mereview dan memberikan penilaian kepada suatu anime, kali ini sepertinya akan sedikit berbeda. Karena saya ingin sekali menyampaikan unek-unek saya kepada A-1 Pictures dan tentunya ketiga pengarang ceritanya.
Notice: Postingan ini mungkin saja mengandung spoiler. Lanjutkan membaca bila kamu yakin betul apa yang kamu lakukan.
Qualidea Code atau Qualidea Project adalah sebuah anime hasil kolaborasi tiga penulis ternama yaitu, Sou Sagara (HENNEKO), Koushi Tachibana (Date A Live), dan Wataru Watari (Oregairu). Bergabung membentuk sebuah tim yang di beri nama Speakeasy. Berkisah tentang dunia dimana umat manusia harus berjuang melawan musuh tak dikenal yang disebut Unknown. Unknown menginvasi dunia beberapa dekade lalu, dan anak-anak dimasukkan ke cryosleep untuk menghindari invasi. Saat mereka terbangun, mereka memiliki kekuatan supernatural. Para anak-anak tersebut membuat garis pertahanan di Tokyo, Kanagawa dan Chiba untuk melindungi negeri mereka.
"Habis hype, terbitlah kecewa"
Datang dengan tiga penulis ternama dan sebuah key visual yang terlihat menjanjikan, membuat banyak orang penasaran sekaligus menanti-nanti anime ini. Saya yakin banyak orang yang mempertimbangkan ingin menonton anime ini setelah melihat nama “Watari Wataru” ada di bagian script. Ya sayapun sempat terpancing karena hal itu. Bukan hanya karena ada Wataru-sensei saja. Tapi PV dan Key Visual pertamanyapun sangat memancing saya untuk mengikuti hype anime ini.
Sudah Lihat? Terlihat “menjanjikan” bukan ? 😂😂
Lalu bagaimana dengan PV pertamanya ? Kalau kalian belum menonton PV pertamanya, mungkin kalian bisa melihat video yang satu ini.
Apa yang menjadi nilai jual dari PV pertama ini ? Sudah dengar musiknya kan ? Ya itu! Pertama kali menonton dan mendengar musiknya, sudah membuat telinga saya keenakan. Setelah saya mencari informasi, ternyata yang mengerjakan musik adalah Taku Iwasaki, yang beberapa waktu lalu, salah satu musiknya menghebohkan jagat sosial media kita. *ehem
Lalu, apa yang terjadi setelah animenya tayang? Kalau boleh langsung to the point, jujur saya saya sangat kecewa. Saya kecewa dengan beberapa hal, dan akan saya sebutkan setelah ini.
Plot mainstream! Padahal penulisnya orang-orang ternama loh
Oke, jadi sudah berapa banyak anime yang mengusung plot generik atau paling tidak yang memiliki setting yang sama dengan Qualidea Code? Perlu disebutkan? Absolute Duo, Gakusen Toshi Asterisk, Rakudai Kishi no Chivalry, Taimadou Gakuen 35 Shiken Shoutai, Seiken Tsukai no World Break, Seiren Tsukai no Blade Dance, Trinity Seven, Hundred, dan masih banyak lagi yang tak mungkin saya sebutkan satu-satu sampai habis.
Tiga penulis ternama hanya menghasilkan sebuah cerita anak muda yang mempunyai kekuatan supernatural lalu berjuang melawan alien / monster / apalah itu. Dude, seriously? Saya percaya, kalian bertiga seharusnya bisa menciptakan cerita yang lebih bagus lagi dari sekedar ini. Sou sukses dengan Hanneko-nya, Koushi sukses dengan Date A Live, dan Wataru sukses dengan Oregairunya. But, why? Apa kalian hanya sekedar iseng saja mengerjakan project ini?
Hero yang tidak seperti hero, heroine yang tidak seperti heroine
Beralih ke karakter. Di Qualidea Code sendiri terdapat 6 karakter utama. Yang masing-masing adalah ketua dan wakil ketua dari 3 wilayah. Suzaku Ichiya dan Utara Canaria sebagai perwakilan Tokyo. Tenkawa Maihime dan Rindo Hotaru sebagai perwakilan Kanagawa. Dan terakhir, kakak beradik Chigusa Asuha dan Chigusa Kasumi sebagai perwakilan Chiba.
Suzaku Ichiya adalah karakter utama di anime ini. Tetapi sayangnya sifatnya ternyata tidak seperti yang di bayangkan atau di harapkan para penonton. Arogan dan mengidap sedikit chuunibyou, begitulah penggambaran sang tokoh utama kita. Kenapa saya bilang dia tidak seperti karakter utama ? Karena di episode 4 setelah Canaria “menghilang” atau yang dipikiran para penonton “Canaria mati diserang Unknown”. Ichiya langsung mengalami mental breakdown dan melepaskan begitu saja tanggung jawabnya sebagai pemimpin Tokyo. Dan dibeberapa episode pun keberadaannya sempat tergantikan oleh Kasumi. Saya sampai berfikir, ini harusnya Kasumi saja yang menjadi MCnya. Stylenya jauh lebih keren dan orangnya pintar, atau paling tidak lebih normal ketimbang Ichiya.
Canaria sebagai heroine utama pun begitu. Ketika di perlihatkan dia diserang Unknown dan statusnya tidak diketahui. Canaria sempat menghilang beberapa episode dan keberadaannya di gantikan oleh Maihime. Saya berfikir lagi, apa jangan-jangan memang Maihime heroine utamanya?
Untungnya karakter yang lain masih bisa menutupi kekurangan 2 karakter ini. Maihime yang likeable dan pantang menyerah. Hotaru yang sangat nempel dengan Hime, dan tentunya pasangan adik kakak Kasumi dan Chigusa yang ternyata sister complex
Ini pasti ulah Wataru membuat Kasumi dan Chigusa seperti itu.
ANIMASI LEVEL: 1-PICTURES KEPENTOK BUDGET DAN DIKEJAR DEADLINE!!!
Ketika project animenya di umumkan untuk pertama kali, saya langsung mengecek siapa studio yang mengerjakan anime ini. Dan saya harus pasrah ketika melihat tulisan “A-1 Pictures” terpampang di pengumumannya. Seperti yang kalian tahu, kalau A-1 Pictures sebenarnya bukanlah studio yang kecil atau buruk, buktinya studio ini telah melahirkan beberapa anime (terutama anime action) yang sukses seperti Sword Art Online, GATE, Fairy Tale, Ao no Exorcist, dll.
Tapi saya harus bilang dan kita semua yang menonton anime ini harus sama-sama kompak, bilang kalau kulitas animasinya sangat-sangatlah buruk! Saya benar-benar tidak habis pikir bagaimana sebuah anime yang saat pengumumannya mendapat respon yang cukup positif tau-tau setelah tayang, kita di suguhkan animasi yang buruk seperti ini. Pertanyaannya adalah, apakah budget anime ini kurang banyak? Apakah dalam mengerjakan anime ini A-1 tidak memperkerjakan staff-staff terbaiknya? Atau malah staff-staffnya pada angkat bendera putih karena schedule yang berantakan? Nah, kemungkinan terakhir seperti yang paling logis. Karena memang, A-1 terkenal dengan “maruknya” dalam menggarap anime. Satu musim saja kadang bisa mengerjakan 3 sampai 4 judul. Yang pasti kalau bukan maso, staff-staff disana pasti sudah menyerah mengerjakan setiap project-nya.
“Ahh paling nanti juga diperbaiki di versi Blu-ray.”
Ya, kamu tidak salah bila bilang begitu. Tapi apa kalian tahu perubahannya akan bagaimana di versi Blu-ray? Mari kita tonton sebentar video ini.
Sudah lihat? Kualitasnya memang sedikit diperbaiki di versi Blu-raynya tapi tidak terlalu signifikan. Jadi tetap saja kualitasnya buruk!
Hanya 1 hal yang bisa dibanggakan dari anime ini, yaitu musiknya!
Sepertinya daritadi saya hanya menyebutkan keburukan-keburukan anime ini. Lalu, apakah ada hal yang bagus dari anime ini ? Tentu ada! Jawabannya adalah musiknya. A-1 Pictures tidak tanggung-tanggung dalam memilih siapa yang akan menyanyikan lagu pembuka dan penutup anime ini. Seperti yang kita tahu kalau lagu pembuka dan penutup Qualidea Code di nyanyikan oleh LiSA, ClariS, GARNiDELiA. Tiga penyanyi terkenal yang sudah sering mengisi lagu-lagu anime, terutama LiSA dan ClariS.
Saya sangat suka dengan lagu pembukanya “Brave Freak Out” yang dibawakan LiSA, dan lagu penutup ketiganya “clever” yang dibawakan ClariSxGARNiDELiA. Dan untuk OST/BGMnya sendiri ada Taku Iwasaki yang sudah terkenal dengan racikan musik-musiknya yang bisa membuat eargasm telinga kita. Di tambah lagi, ada lagu-lagu dari Canaria yang tak kalah enak.
Well, melihat yang membawakan lagu adalah penyanyi-penyanyi terkenal, saya sempat berfikir apa jangan-jangan budget anime ini habis di musik ya? lol.
Kesimpulan:/10
Dari anime ini saya belajar kalau adanya penulis script ternama pun sebuah anime belum tentu mempunyai cerita yang unik. Mempunya design karakter yang bagus belum tentu karakternya juga bagus. Dan yang menggarap Studio besar pun belum tentu hasilnya maksimal. Qualidea Code sebenarnya adalah sebuah anime yang memiliki potensi to be better, tetapi sayangnya tak ada peningkatan yang bearti di setiap episodenya baik secara animasi maupun cerita.
Story 4/10
Characters 6/10
Music 8/10
Enjoyment 5/10
Overall 5/10
Lalu kesimpulannya apakah anime ini worth it untuk di tonton? Jawaban saya adalah tidak! Jujur, saya merasa seperti membuang-buang waktu saya menonton anime ini, tetapi saya harus tetap menontonnya karena suatu hal. Saya tidak melarang anda untuk menonton anime ini. Bila kalian tetap ingin menonton, silahkan saja. Tapi saya sudah ingatkan, kalau saya tidak merekomendasikannya.
Sepertinya tidak fair bila saya hanya mengkritik tanpa memberikan saran atau solusi. Saran saya untuk A-1 Pictures adalah:
1. Belajarlah lagi dan coba tingkatkan kualitas animasi anime-anime yang kelak akan kalian kerjakan. Dan jangan lupa susunlah schedule yang lebih rapih lagi. Karena baik buruknya schedule sebuah studio akan mempengaruhi kualitas anime yang di kerjakan.
2. Perlakukanlah staff-staff kalian sebagai “manusia” yang punya batas tenaga dan pikiran. Bukan seperti robot yang tak kenal lelah. Lebih baik kalian fokus mengerjakan satu atau dua anime saja setiap musimnya, tapi hasilnya maksimal. Daripada menggarap banyak judul tapi tidak ada yang bagus.
3. Beristirahatlah. Istirahat disini yang saya maksud adalah, contohlah Studio KyoAni yang dimana setiap satu musim sekali selalu beristirahat. Mereka fokus mengerjakan satu anime di satu musim, mengerjakannya dengan sekuat tenaga, lalu di musim selanjutnya mereka bisa bersantai-santai.
Sekian review saya untuk anime ini. Bila terdapat kesalahan saya minta maaf, karena saya hanya melihat anime ini dari sisi kacamata saya sebagai penonton awam.
Comments
Post a Comment